Geliat olah raga di Wonosobo
menurut Jhon sejatinya ada gairahnya. Padahal jika dilihat dari wilayahnya yang
memiliki tekstur alam dan beriklim sejuk, sangat mendukung pengembangan atlet
olah raga. “Cuaca di Wonosobo sejuk, sangat cocok untuk menjaga kebugaran dan
latihan fisik,” katanya.
Di sisi lain,
Yanto yang hingga kini masih aktif dan rutin menjaga kebugaran fisik tubuhnya
ini juga sangat mendambakan adanya sasana tinju di kabupaten penghasil Carica
ini. Ide berdirinya sasana tinju bukan semata-mata untuk kepentingannya, namun
karena murni kepeduliaan terhadap dunia olah raga, khusunya tinju. Jhon melihat
saat ini masih banyak dijumpai remaja dan pelajar yang sudah merokok dan
minum-minuman beralkohol. Jika hal itu dibiarkan terjadi, bisa menjurus ke arah
kriminalitas dan kenakalan remaja.
“Jika Wonosobo memiliki sasana tinju
saya yakin banyak pemuda dan remaja yang bisa dibina dan berlatih secara rutin.
Insya Alloh prestasi mereka juga akan diketahui dengan seksama,” kata Jhon.
Ide dan masukan berdirinya sasana
tinju tersebut, sudah lama dikemukakan Yanto dengan Kades Sapuran, Bambang
Widiyanto, SE dan Danramil Sepuran dalam sebuah diskusi yang didukung oleh
sejumlah tokoh Muspika di Kecamatan Sepuran. Terlebih dengan adanya sasana
tinju di Wonosobo, diharapkan banyak pelajar dan remaja yang terlibat
didalamnya.
“Daripada terlibat tawuran dan
hal-hal negatif lainnya, mending diarahkan berlatih tinju dan siapa tahu kelak
bisa menjadi petinju yang handal dan berprestasi. Saya pribadi sangat mendukung
dan setuju apabila di Wonosobo dibangun sasana tinju,” kata Bambang Widiyanto.
Cita-cita mulia Yanto Saga yang
menginginkan berdirinya sasana tinju di Wonosobo akan terus ia perjuangkan. Ia
berharap pemerintah daerah setempat memberikan lampu hijau. “Saya sedang
mencari donatur atau sponsor yang bersedia dan peduli dengan olah raga tinju di
Wonosobo. Doakan saja ya,” pungkasnya. (TRS)
Saya harap bisa terwujud
BalasHapus